SOSIALISASI BUDAYA POLITIK

A.    Makna Sosialisasi Kesadaran Politik
1.      Pengertian Sosialisasi Kesadaran Politik
                        Istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana proses yang ditempuh atau cara-cara yang dilakukan agar seseorng (individu) dan masyarakat belajar atau mengenal politik dan memiliki kepedulian terhadap politik serta mau mengembangkan sikap yang berorientasi pada politik.
2.      Pengertian Sosialisasi Politik
                        Proses dimana individu-individu dapat memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap terhadap sistem politik masyarakatnya.
Segi penting sosialisasi politik, sebagai berikut :
·         Sosialisasi politik secara fundamental merupakan proses hasil belajar, belajar dari pengalaman/pola-pola aksi.
·         Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas dan lebih.
·         Sosialisasi politik itu tidak perlu dibatasi pada usia anak-anak dan remaja saja (walaupun periode ini paling penting), tetapi sosialisasi berlaku sepanjang hidup.
·         Sosialisasi merupakan prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial, dan baik secara implisit maupun eksplisit memberikan penjelasan mengenai tingkah laku sosial.

3.      Peran dan Fungsi Sosialisasi Politik
      Berperan mengembangkan serta memperkuat sikap politik di kalangan warga masyarakat yang sadar politik, yaitu sadar akan hak dan kewajiban dalm kehidupan bersama.
      Fungsi sosialisai politik antara lain untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang kehidupan politik, serta mendorong timbulnya partisipasi secara maksimal dalam sistem politiknya.
Fungsi sosialisasi politik, sebagai berikut :
§  Melatih individu
§  Memelihara sistem politik
Cara untuk melakukan sosialisasi politik, sebagai berikut :
v  Imitasi
Melalui imitasi, seseorang individu meniru terhadap tingkah laku individu lainnya.
v  Instruksi
Melalui instruksi, seorang individu diberitahu oleh orang lain mengenai posisinya di dalam sistem politik, apa yang harus mereka lakuakan, bagaimana, dan untuk apa.
v  Motivasi
Melaui cra ini, individu langsung belajar dari pengalaman, membandingkan pendapat dan tingkah sendiri dengan tingkah orang lain.
Metode sosialisasi politikdari metode penyampaian pesan ada dua macam, sebagai berikut :
*      Pendidikan politik yaitu proses dialogis bertujuan agar anggota masyarakat mengenal dan mempelajari nilai-nilai, norma-norma, dan simbol-simbol politik negaranya. Hal ini biasa dilakukan melalui kegiatan kursus, latihan kepemimpinan, diskusi, atau keikutsertaan dalam berbagai pertemuan formal maupun informal.
*      Indoktrinasi politik, yaitu proses sosialisasi yang dilakuakan untuk memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat agar menerima nilai, norma, dan simbol politik. Hal ini biasanya dilakukan secara satu arah dengan menggunakan cara-cara paksaan psikologis.

4.      Mekanisme Sosialisasi Budaya Politik
      Perkembangan sosialisasi politik diawali dari masa kanak-kanak atau remaja.
Proses politik dari anak, sebagai berikut :
·         Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orangtua anak, presiden, dan polisi.
·         Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan yang eksternal, yaitu antara penjabat swasta dan penjabat pemerintah.
·         Pengenalan mengenai instiusi-isntitusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), Mahkama Agung, dan pemungutan suara (pemilu).
·         Perkembangan perbedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang terlibad dalam aktivitas yang diasosialisasikan dengan institusi-institusinya.
Nilai-nilai yang mempengaruhi sosialisasi politik :
Ø  Tradisi
Ø  Prestasi
Ø  Pribadi
Ø  Penyesuaian diri
Ø  Intelektual
Ø  Politik
Sarana/alat/agen yang dapat dijadikan sebagai perantara/sasaran dalam sosialisasi politik, sebgai berikut :
§  Keluarga (Family)
§  Sekolah
§  Kelompok pertemanan (peer groups)
§  Media massa
§  Pemerintah
§  Partai politik

B.    Fungsi dan peranan partai politik
1.      Pengertian Partai Politik
            Partai politik adalah organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat, bangsa, negara melalui pemilihan umum.
2.      Fungsi Partai Politik
*      Sarana komunikasi politik, yaitu penyalur aspirasi pendapat rakyat, menggabungkan berbagi macam kepentingan dan merumuskan kepentingan yang menjadi dasar kebijaksanaan.
*      Sarana sosialisasi politik, yaitu sarana untuk memberikan penanaman nilai-nilai, norma, dan sikap serta orientasi terhadap fenomena politik tertentu.
*      Sarana rekrutmen politik, yaitu mencari dan mengajak orangberbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik. Dengan demikian memperluas partisipasi politik.
*      Sarana pengatur konflik, yaitu mengatasi berbagai macam konflik yang muncul sebagai konsekuensi dari negara demokrasi yang didalamnya terdapat persaingan dan perbedaan pendapat.
Upaya yang dilakukan partai politik, sebagai berikut :
v  Bila anggota partai politik yang memberikan informasi justru menimbulkan kegelisaan dan perpecahan masyarakat, pimpinan partai politik harus segera klarifikasi atau diselesaikan dengan baik.
v  Adanya kemungkinan anggota partai politik lebih mengejar kepentingan pribadi/golongannya, sehingga berakibat terjadi pengkotakan politik atau konflik yang harus segera diselesaikan dengan tuntas.
Sebagai sarana sosialisasi politik, partai politik melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut :
·         Sosialisasi politik
·         Rekrutmen politik
·         Partisipasi politik
·         Artikulasi kepentingan
·         Agregasi kepentingan
·         Komunikasi politik

C.     Peran Serta Budaya Politik Partisipan
            Partisipasi politik pada dasarnya merupakan bagian dari budaya politik, karena keberadaan struktur-struktur politik di dalam masyarakat yang kritis dan aktif. Hal tersebut merupakan satu indikator adanya keterlibatan rakyat dalam kehidupan politik (partisipan).
Bagi pemerintah, partisipasi politik warga negara berfungsi untuk mendukung program-program pemerintah.

1.      Bentuk-bentuk partisipasi politik
      Bentuk-bentuk partisipasi politik yang terjadi di berbagai negara dapat dibedakan menjadi kegiatan politik dalam bentuk konvensional dan nonkonvensional.
a.      Bentuk Konvensional
§  Dengan pemberian suara (voting)
§  Dengan diskusi kelompok
§  Dengan kegiatan kampanya
§  Dengan membentuk gabungan dalam kelompok kepentingan
§  Dengan komunikasi individual dengan pejbat politik/administratif
b.      Bentuk Nonkonvensional
§  Dengan pengajuan petisi
§  Dengan berdemonstrasi
§  Dengan konfrontasi
§  Dengan pemogokan
§  Tindakan kekerasan politik terhadap harta benda, perusakan, pemboman, dan pembakaran
§  Tindakan kekerasan politik menusia penculikan/pembunuhan
§  Dengan perang gerliya/revolusi.

2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik
o   Modernisasi
o   Terjadinya perubahan-perubahan struktur kelas sosial
o   Meluasnya partisipasi masyarakat
o   Konflik-konflik diantara pemimpin-pemimpin politik
o   Keterlibatan pemerintah yang makin luas dalam urusan sosial, ekonomi, dan kebudayaan.

3.      Contoh budaya politik partisipan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
a.      Dalam lingkungan keluarga
·         Musyawarah keluarga.
·         Pemasaran atribut negara pada hari-hari besar nasional.
·         Membaca dan mengikuti berbagai berita melalui media cetak maupun tertulit terutama menyangkut masalah peristiwaa politik kenegaraan.
b.      Dalam lingkungan sekolah
·         Mengikuti diskusi yang diselenggarakan sekolah.
·         Pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga OSIS.
·         Membuat bulletin yang memuat artikel yang berisikan aspirasi siswa.
·         Pemilihan ketua OSIS, ketua kelas, dan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler.
c.       Dalam lingkungan masyarakat
·         Forum masyarakat.
·         Pemilihan ketua RT, kepala desa, maupun organisasi masyarakat lainnya.
·         Pembuatan peraturan yang berupa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bagi organisasi masyarakat.
d.      Dalam lingkungan Berbangsa dan Bernegara
·         Menggunakan hak pilih dalam pemilu.
·         Duduk dalam lembaga politik (DPR-MPR).
·         Berkampanye, menghadiri diskusi politik.
·         Ikut aksi unjuk rasa dengan damai
·         Melakukan komunikasi dengan wakil rakyat.
·         Menjadi anggota aktif di dalam partai politik.

4.      Contoh perilaku berperan aktif dalam politik yang berkembang di masyarakat   
§  Memiliki pengetahuan yang relevan untuk menganalisis isu-isu dan masalah politik.
§  Memiliki pengetahuan yang berhubungan dengan sistem hukum dan kegunaannya dalam mengatasi masalah dalam masyarakat.
§  Memiliki pandangan mengenai kenyataan politik.
§  Menggunakan hak pilih dengan baik.
§  Menjadi anggota organisasi partai politik.

§  Menghadapi kelompok diskusi, berkampanye, berdialog, berkomunikasi dengan pejabat pemerintah.

Sumber 

0 komentar: