Aktivitas Luar Kelas : Penjelajahan dan Berkemah
Jumat, April 25, 2014
By
Unknown
Penjasorkes
0
komentar
Penjelajahan (hiking) adalah suatu kegiatan di alam bebas dengan berjalan kaki diikuti dengan berbagai permainan atau petualangan. Banyak sekali manfaat yang dapat diperolah dari kegiatan ini. Kemandirian, saling pengertian, kerjasama, kedisiplinan, dan tanggung jawab merupakan aspek pendidikan yang diharapkan timbul dari kegiatan tersebut. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menunjang kenyamanan dan
keselamatan sebelum melakukan penjelajahan di alam bebas. Oleh karena
itu, pengenalan dan pemahaman teknik dalam melakukan perjalanan
sangatlah penting. Kegiatan penjelajahan bertujuan untuk melatih mental, fisik, keterampilan, dan mengembangkan daya kreativitas. Berikut yang harus diperhatikan dalam penjelajahan.
1. Perencanaan Penjelajahan
Perencanaan merupakan langkah awal melakukan kegiatan. Perencanaan suatu kegiatan
merupakan hal yang penting. Hal ini dilakukan agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Oleh karena itu, perlu diperhatikan dalam perencanaan penjelajahan, antara lain:
- Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan kondisi cuaca.
- Mengidentifikasi lokasi yang akan dilakukan untuk penjelajahan.
- Menyusun acara pelaksanaan kegiatan.
- Menyusun jadwal kegiatan.
Acuan yang menjadi titik pokok dalam perencanaan adalah mengorganisasi aktivitas yang akan dilakukan. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi.
2. Persiapan Penjelajahan
- Membentuk panitia dan kelengkapannya.
- Menjajaki pendahuluan objek yang akan dituju.
- Mengirim surat izin kepada pihak yang berwenang.
- Menentukan perlengkapan perorangan dan kelompok.
- Sepatu dan kaos kaki.
- Pakaian.
- Ransel.
- Air minum dan makanan.
- Obat-obatan ringan.
Perlengkapan kelompok, antara lain:
- Kompas, merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui arah mata angin.
- PPPK, merupakan obat-obatan yang digunakan untuk pertolongan pertama ketika terjadi kecelakaan.
- Peta perjalanan, merupakan denah yang menunjukkan arah perjalanan yang akan dituju.
- Tenda.
- Tambang.
3. Pelaksanaan Penjelajahan
Kegiatan penjelajahan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Semua peserta penjelajahan berkumpul sesuai kelompoknya. Ketua kelompok memberi pengarahan kepada anggotanya. Kepala sekolah atau yang mewakilinya melepas keberangkatan para peserta penjelajahan. Selama dalam perjalanan penjelajahan, keselamatan diri dan kelompok menjadi
perhatian utama. Oleh karena itu, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.
- Setiap peserta mematuhi aturan dan petunjuk yang telah ditetapkan.
- Kekompakan dan kerja sama kelompok harus tetap terjaga.
- Sopan santun harus selalu dijaga.
- Menjaga keselamatan diri dan kelompok.
- Tidak merusak lingkungan yang dilewati.
Kegiatan di alam bebas mempunyai risiko. Risiko tersebut, antara lain kram, kaki lecet, terjatuh, dan kecelakaan yang lain. Hal tersebut hendaknya sudah diantisipasi oleh peserta dan kelompoknya. Peserta telah siap menghadapi masalah dalam perjalanan penjelajahan.
4. Evaluasi Penjelajahan
Dalam setiap kegiatan, perlu diadakan evaluasi. Evaluasi diadakan untuk mengetahui hal-hal berikut.
- Menilai sampai sejauh mana rencana yang diprogramkan dapat berjalan.
- Mengidentifikasi persoalan-persoalan yang muncul dalam penjelajahan.
- Memberikan catatan agar dalam penjelajahan yang akan datang permasalahan yang muncul dapat diantisipasi.
- Menilai kerja panitia sampai sejauh mana kekompakan, koordinasi, dan kerja sama timnya
Berkemah
Berkemah atau kamping adalah kegiatan yang dilakukan di alam bebas terbuka dengan menginap di dalam tenda. Kegiatan perkemahan biasanya berkaitan dengan kepramukaan dan pencinta alam. Berkemah bukan sekadar berwisata. Pemandangan alam yang indah dan asri mengajak kita mengenal alam ciptaan Tuhan. Ingat apa kata pepatah ”tak kenal maka tak sayang”. Berkemah akan bertambah rasa cinta pada alam. Dengan demikian, tumbuh keinginan untuk menjaga dan melestarikan alam.
1. Merencanakan Kemah Secara Matang
Perencanaan dalam kegiatan perkemahan mencakup hal-hal berikut ini.
- Waktu pelaksanaan.
- Menentukan tempat perkemahan.
- Biaya yang diperlukan.
- Jumlah peserta kemah.
- Surat izin kegiatan dari pihak yang berwenang.
- Pembagian regu.
- Perlengkapan yang diperlukan.
2. Alat dan Perlengkapan Kemah
Alat dan perlengkapan kemah yang diperlukan, antara lain:
- Tenda.
- Tali atau tambang.
- Tongkat atau tiang penyangga.
- Pasak.
- Cangkul dan sabit.
- Senter dan lampu.
- Tikar.
- Peralatan memasak.
- Peralatan makan dan minum.
- Peralatan mandi.
- Alat dan perlengkapan lain yang diperlukan
Agar bawaan tidak terlalu berat, semua perlengkapan harus ditanggung bersama teman satu kelompok. Ada pembagian tugas yang jelas dan adil terhadap semua anggota kelompok. Hal ini dilakukan supaya tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Memilih Lokasi Perkemahan
Dalam memilih lokasi perkemahan, hendaknya tempat yang aman dan dekat dengan sumber air bersih. Di samping itu, mudah mendapatkan kebutuhan pokok sehari-hari. Jika memilih tempat di bumi perkemahan, fasilitas pendukungnya sudah disediakan. Kita tinggal memilih tempat untuk mendirikan tenda.
4. Cara Mendirikan Tenda
- Tempat dipilih yang datar.
- Pasang kedua tiang penyangga.
- Ikat setiap tiang dengan tali ke kiri dan ke kanan.
- Gunakan pasak untuk mengikatkan tali.
- Hubungkan tiang pertama dan kedua dengan tali.
- Pasang tenda dengan setiap ujung tenda, ditarik dengan tali sampai kencang dan dihubungkan dengan pasak.
- Buat parit di sekeliling tenda untuk aliran air.
- Pasang pagar di sekeliling tenda.
5. Kegiatan di Perkemahan
Kegiatan di perkemahan dilakukan untuk dapat mengenal lingkungan alam secara lebih dekat dan lebih baik. Di samping itu, juga untuk menciptakan suasana kekeluargaan dan keakraban di antara para peserta kemah. Kegiatan yang dilakukan untuk menguji wawasan, pengetahuan, maupun keterampilan para peserta kemah. Dengan demikian dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skill) peserta kemah. Kegiatan yang dilakukan di arena perkemahan bermacam-macam. Kegiatan tersebut, antara lain:
- Mencari jejak.
- Halang rintang.
- Lomba memasak antar tenda/regu.
- Kegiatan olahraga.
- Api unggun.
6. Nilai-nilai yang Terkandung dalam Perkemahan
Kegiatan perkemahan memiliki nilai-nilai positif bagi kita. Nilai-nilai positif tersebut adalah sebagai berikut.
- Kebersamaan
- Kerja sama.
- Mencintai alam dan sesama manusia.
- Tanggung jawab.
- Disiplin.
- Tenggang rasa
- Kemandirian
- JENIS KECELAKAAN PADA PENJELAJAHAN DI PERBUKITAN
Pertolongan
Pertama adalah sebagai suatu tindakan antisipatif dalam keadaan darurat namun
memiliki dampak yang sangat besar bagi penderita atau korban. Kesalahan
diagnosa dan penanganan dapat mendatangkan bahaya yang lebih besar, cacat
bahkan kematian. Satu hal yang perlu diingat adalah Pertolongan Pertama
merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan
mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari
tenaga medis resmi. Jadi tindakan Pertolongan Pertama (PP) ini bukanlah
tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si penderita
sembuh dari penyakit yang dialami. Serahkan penanganan selanjutnya (bila
diperlukan) pada dokter atau tenaga medis yang berkompeten.
A.
Melakukan Perencanaan Penjelajahan di
Perbukitan
Keberhasilan seseorang dalam melakukan perjalanan ditentukan oleh
perencanaan den persiapan sebelum melakukan perjalanan. Gagal dalam melakukan
sebuah perencanaan perjalanan berarti merencanakan kegagalan dalam suatu
perjalanan.
Banyak orang yang mendapat kecelakaan seat melakukan
perjalanan.karena mereka tidak mempersiapkan rencana perjalanan dengan baik. Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang penggiat slang babas, yaitu:
1. Fisik dan Kondisi Kesehatan
Pendakian
gunung bukanlah sebuah piknik yang ringan. Kemampuan fisik
den kondisi kesehatan yang prima sangat dibutuhkan. Sebelum melakukan pendakian
pastikan bahwa kondisi fisik den kesehatan anda baik. Lakukan latihan fisik
secara rutin untuk meningkatkan stamina jauh-jauh hari Sebelum pendakian. Jogging, berenang, atau bersepeda secara
teratur sangat membantu meningkatkan stamina.
2. Persiapkan Perlengkapan Sesuai yang Dibutuhkan
Untuk pendakian yang singkat, tanpa bermalam misalnya, tentu saja
perlengkapannya lebih sederhana dibandingkan pendakian yang memakan waktu berhari-hari,
apalagi yang melewati daerah perbukitan tinggi yang dingin. Perlengkapan
pribadi untuk pendakian antara lain :
a. 1 pasang pakaian
perjalanan, 1 pasang pakaian untuk tidur dan 1 pasang pakaian cadangan (selalu
dijaga tetap kering). Jenis pakaian pilih yang cepat kering, ringan, least den hangat.
b. Jacket dingin.
c. Topi rimba
d. Jacket hujan/Jas hujan/ponco. Bawa yang waterproof
e. Kaos tangan.
f. Kaos kaki wool 2 pasang.
g. Obat-obat pribadi Penyakit yang khusus
kadang hanya din kita yang tahu
h. Kantong tidur.
i. Kantong plastik besar untuk menyimpan
semua pakaian/ perlengkapan tetap kering.
j. Alat rnasak dan kompor.
k. Peta dan Kompas.
l. Tenda.
3. Bahan Makanan
Persiapkan bahan makanan secukupnya, jangan berlebih
namun .juga jangan sampai kurang. Perhitungkan lama anda pergi.
Pilihlah jenis makanan yang dapat langsung dimakan dan mempunyai kalori yang tinggi.
Hindari makanan yang harus dimasak dan membutuhkan bahan bakar berlebih. Ingat semakin
banyak membawa bahan bakar atau bahan makanan mentah beban anda akan makin
berat dan tidak efektif. Jenis makanan yang praktis misalnya: power bar, coklat,
biskuit, permen, Mie instan, kurma, dan lain-lain.
4. Perizinan
Perizinan atau carat identitas lainnya sangat perlu, apalagi jika
kita akin melalui daerah tertentu yang dianggap daerah berbahaya. Kordinasi
dengan pemegang otoritas/petugas sangat perlu sekaligus untuk memperoleh
informasi penting yang bermanfaat dan mungkin saja berhubungan dengan rencana
perjalanan.
5. Rute Perjalanan
Pastikan bahwa rute yang akan ditempuh aman dan menyenangkan. Pelajari rute itu sehingga anda slap dengan
kemungkinan yang akan terjadi Jika kita pergi dengan tim, alangkah baiknya jika
salah satu anggota tirn anda pernah melalui rute tersebut. Tinggalkan pesan
kepada teman atau klub anda rencana perjalanan kita meliputi diri kita, anggota tim,
dan lama perjalanan. informasi ini penting, siapa tahu kita butuh bantuan.
6. Perlengkapan P3K
Perlengkapan P3K sangat penting. Perlengkapan ini dapat menyelamatkan
nyawa sementara sebelum mendapat perawatan intensif. Kemampuan menangani
keadaan daruta harus dimiliki oleh setiap anggota tim.
7. Perhatikan Cuaca
Keadaan cuaca saat akan berangkat mungkin saja
berbeda ketika sudah berada ditengah perjalanan. Jika cuaca makin
memburuk,misalnya hujan badai dan berangin keras. Berlindunglah sampai cuaca
membaik. Tetapi jika keadaan makin buruk segera putuskan untuk berbalik agar
keadaan tidak menjadi lebih buruk. Hujan badai dan dingin akan cepat membuat
kemampuan fisik seseorang turun dengan drastis. Jangan malu untuk membatalkan
niat kita.
8. Radio/HT/HP
Radio telekomunikasi sangat penting untuk
berhubungan dengan pihak luar, sayangnya ada beberapa tempat/gunung yang justru
melarang seseorang membawa perlengkapan radio telekomunikasi/ HT. jika anda
membawanya, gunakanlah hanya untuk keperluan darurat sekaligus untuk menghemat
baterai. Handphone bisa saja dibawa, tetapi persoalannya adalah jangkauan
transmisi dan kekuatan baterai. Selain keindahan, alam terbuka juga menyajikan
bahaya yang selalu mengintai setiap saat.
Bahaya yang biasanya
terjadi dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu :
1) Bahaya subyektif,
yaitu potensi bahaya yang berada di bawah kendali manusia. Contohnya : pemilihan
alat yang salah, penguasaan penggunaan perlengkapan yang dibawa kurang, pemilihan
jenis perjalanan yang tidak tepat, perhitungan logistik (bekal) yang salah, mengajak
teman yang kurang berpengalaman, dan lainnya: Intinya bahaya subyektif
diakibatkan oleh kecerobohan manusia.
2) Bahaya obyektif,
yaitu potensi bahaya yang berada di luar kendali manusia, Contohnya : badai,
banjir, dan lainya. Seorang petualang yang baik seyogyanya mengetahui
kondisi alam yang akan dikurangi sebelum melakukan periaianan.
- Melakukan Dasar Penyelematan di Alam Bebas
1.
Dasar-Dasar Pertolongan Pertama
Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan
terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si
korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi. Jadi tindakan Pertolongan
Pertama (PP) ini bukanlah tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnose
penyakit agar si penderita sembuh dari penyakit yang dialami. Pertolongan
Pertama biasanya diberikan oleh orang-orang disekitar korban yang diantaranya
akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan ini harus diberikan
secara cepat dan tepat sebab penanganan yang salah dapat berakibat buruk, cacat
tubuh bahkan kernatian.
a. Prinsip Dasar
Adapun prinsip-prinsip dasar.dalam
menanganisuatu keadaan darurat tersebut diantaranya:
1) Pastikan kita
bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang berfikir
panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban,
periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya.
2) Pakailah metode atau cara pertolongan
yang cepat, mudah dan efisien. Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah
sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun serene pendukung lainnya. Bila kita bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh
seluruh anggota.
3) Biasakan membuat catatan tentang
usaha-usaha pertolongan yang telah kita lakukan, identitas korban, tempat den
waktu kejadian, den sebagainya. Catatan ini berguna bila penderita mendapat
rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain.
b. Sistematika Pertolongan Pertama
Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan
adalah :
1)
Jangan Panik
Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang.
Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka ringan
dapat dikerahkan untuk membantu den pertolongan diutamakan diberikan kepada
korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong.
2) Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.
Pentingnya menjauhkan dari sumber
kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan
memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan
pertolongan dengan tenang den dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada
kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa
yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban.
3) Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.
Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan
bantuan.
4)
Pendarahan.
Pendarahan yang keluar pembuluh darah besardapat membawa kematian
dalam waktu 35 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih
tekan tempat pendarahan kuatkuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi,
baju, ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan
luka-luka itu. Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih
tinggi dari bagian tubuh.
5)
Perhatikan tanda-tanda shock.
Korban-korban ditelentangkan dengan bagian
kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh yang lain. Apabila korban
muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar, baringankan telungkup dengan letak
kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga dilakukan
untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau air
dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami cidera di dada dan penderita
sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk.
6)
Jangan
memindahkan korban secara terburu-buru.
Korban tidak boleh
dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan keparahan cidera
yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak memungkinkan bagi korban
dibiarkan ditempat tersebut. Apabila korban hendak diusung terlebih dahulu
pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang patch dibidai. Dalam
mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung dan
perhatikan jangan sampai saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau
muntahan.
7)
Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.
Setelah dilakukan pertolongan pertama pada
korban setelah evakuasi korban ke sentral pengobatan, puskesmas atau rumah
sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan,
bukan terapi. Serahkan keputrasan tindakan selanjutnya kepada dokter atau
tenaga medis yang berkompeten.
2. Kasus-Kasus Kecelakaan
Atau Gangguan Dalam Kegiatan Alam Terbuka
Berikut adalah
kasus-kasus kecelakaan atau gangguan yang sering terjadi dalam kegiatan di
clam terbuka.
a. Pingsan
Pingsan (Syncope/collapse) yaitu
hilangnya kesadaran sementara karma
otak kekurangan 02, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi
(kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea.
b. Dehidrasi
Dehidrasi, yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan
cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi
cairan-yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit (K, Na, CI,
Ca). Dehidrasi disebabkan karma kurang minum dan disertai kehilangan
cairan/banyak keringat karena udara terlalu panas atau aktivitas yang terlalu
berlebihan.
c. Mimisan
Mimisan, yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karma
suhu ekstrim (terlalu panas/terlalu dingin)/ kelelahan/ benturan
d. Kram
Kram, yaitu otot yang mengejang/kontraksi
berlebihan.
e. Memar
Memar, yaitu pendarahan yang terdi di lapisan bawah Wit akibat dari
benturan keras.
f. Keseleo
Keseleo, yaitu pergeseran yang terjadi pada persendian biasanya
disertai kram.
g. Luka
Luka, yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitasjaringan secara
tiba-tiba karma kekerasan/injury.
h. Pendarahan
Pendarahan, yaitu keluarnya darah dari saluran darah kapan saja,
dimana saja, dan waktu apa raja.
i. Patah Tulang/fraktur
Patah Tulang/fraktur. yaitu rusaknya jaringan tulang, secara
keseluruhan maupun sebagian
j. Luka BakarLuka Bakar,
yaitu luka yang terjadi akibat sentuhan tubuh dengan bends-bends yang
menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar)
k. Hipotermia
Hipotermia, yaitu suhu tubuh menurun karena lingkungan yang dingin
l. Keracunan makanan atau minuman
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar